Rabu, 19 Desember 2012

Cerita 10 jendral terhebat pada masa 3 kerjaan cina

Sukague.com - Kisah Tiga Negara (Bahasa Inggris: Romance of the Three Kingdoms) adalah sebuah roman berlatar-belakang sejarah dari zaman Dinasti Han dan Tiga Negara.

Di kalangan Tionghoa di Indonesia, kisah ini dikenal dengan nama Samkok yang merupakan dialek Hokkian dari sanguo atau tiga negara. Sering orang salah kaprah akan perbedaan Kisah Tiga Negara atau Kisah Tiga Kerajaan mengingat terjemahan bahasa Inggris dari roman ini adalah Romance of the Three Kingdoms, namun pada sebenarnya, yang tepat adalah Kisah Tiga Negara mengingat pada klimaks roman ini, ketiga pemimpin yang bertikai; Cao Cao, Liu Bei dan Sun Quan masing-masing telah memaklumatkan diri sebagai kaisar dan mengklaim legitimasi sebagai kekaisaran yang mewarisi Dinasti Han yang telah runtuh.

Roman ini ditulis oleh Luo Guanzhong (羅貫中), seorang sastrawan dinasti Ming yang mengambil referensi dari literatur sejarah resmi mengenai Zaman Tiga Negara di Tiongkok dimulai dari penghujung Dinasti Han, pecahnya Tiongkok ke dalam tiga negara dan kemudian dipersatukan kembali di bawah Dinasti Jin. Selain dari sejarah resmi, Luo juga mengambil referensi dari cerita rakyat turun temurun yang dituturkan secara lisan di masyarakat pada masa hidupnya.

Kisah Tiga Negara adalah salah satu karya sastra klasik yang paling populer di dalam sejarah Tiongkok. Luo menuliskan roman ini dalam 120 bab yang mempunyai alur cerita bersambung dengan referensi Catatan Sejarah Tiga Negara oleh Chen Shou dan sedikit imajinasinya sendiri.

Ada sekitar lebih 400 tokoh sejarah yang diceritakan di dalam Kisah Tiga Negara yang dilukiskan dengan karakter berbeda. Cao Cao, Liu Bei dan Sun Quan sama sebagai karakter pemimpin namun berbeda dalam sifat dan pemikiran. Demikian pula penasehat Zhuge Liang, Xun You, Guo Jia dan Zhou Yu masing-masing berbeda pandangan dan wataknya. Setiap karakter mempunyai watak dan sifatnya sendiri yang berbeda satu sama lain. Penggambaran perbedaan watak karakter ini menjadikan roman ini diakui sebagai salah satu wakil dari puncak perkembangan sastra Tiongkok dalam sejarah. Kisah Tiga Negara ditulis dalam bahasa klasik (文言文).

NAH INI DIA YANG AGAN TUNGGU-TUNGGU ! 10 JENDRAL TERHEBAT PADA MASA 3 KERAJAAN :

LuBu:
sukague.com
Lü Bu (153 – 198), nama lengkap Lü Fengxian, lahir di Wuyuan(sekarang Mongolia Dalam) adalah seorang jenderal terkenal dari penghujung zaman Dinasti Handan Tiga Negara.Lu Bu dengan ciri khas memakai penutup kepala dengan ekor, ia memiliki kuda bernama Red Hare yang dikenal karena daya tahannya dalam pertempuran. Kuda ini berasal dari Fergana dan menurut legenda dapat berlari sejauh 1000 li (500 km) dalam satu hari.

Guan Yu (Shu):
sukague.com
Guan Yu (160 - 219) adalah seorang jenderal terkenal dari Zaman Tiga Negara. Guan Yu dikenal juga sebagai Kwan Kong, Guan Gong, atau Kwan Ie, dilahirkan di kabupaten Jie, wilayah Hedong (sekarang kota Yuncheng, provinsi Shanxi), ia bernama lengkap Guan Yunchang atau Kwan Yintiang.
Guan Yu merupakan jenderal utama Negara Shu Han, ia bersumpah setia mengangkat saudara dengan Liu Bei (kakak tertua) dan Zhang Fei (adik terkecil).

Zhang Fei (Shu):
sukague.com
Zhang Fei bernama lengkap Zhang Yide,saudara angkat termuda dari Liu Bei dan Guan Yu dan seorang panglima perang terkenal pada Zaman Tiga Negara. Dalam novel Kisah Tiga Negara karangan Luo Guan Zhong. Di kalangan Tionghoa Indonesia, ia dikenal juga dengan nama Tio Hoei.

Zhao Yun (Shu):
sukague.com
Zhao Yunadalah seorang jenderal terkenal dari Zaman Tiga Negara. Ia terakhir mengabdi pada negara Shu Han. Ia lahir di Zhending (sekarang kabupaten Zhengding, provinsi Hebei). Zhao Yun bernama lengkap Zhao Zilong.
Pertama mengabdi kepada Gongsun Zan, ia kemudian tidak menyerah kepadaYuan Shao yang menaklukkan Gongsun Zan. Setelah itu, ia bertemu Liu Bei dan memutuskan untuk mengabdi kepadanya. Setelah Liu Bei wafat ia menjaga Liu Chan Sampai akhir hayat.

Ma Chao (shu):
sukague.com
Ma Chao bernama lengkap Ma Mengqi putra tertua dari Ma Teng, seorang jendral pada Zaman Tiga Negara. Dalam novel Kisah Tiga Negarakarangan Luo Guan Zhong, Ma Chao juga dikenal sebagai anggota dari Lima Panglima Harimau dari negeri Shu Han.

XiaHao Dun (Wei):

Xiahou Dun (? - 220) adalah jendral perang negara Wei. Ia masih berkerabat dengan Cao Cao karena ayahnya diadopsi oleh keluarga Cao.
Ia terkenal dengan panggilan Si Buta Xiahou karena sebelah matanya buta setelah terluka dalam satu pertempuran di tahun 198, ketika ia sedang melawan Lu Bu mata kirinya tertancap panah, kemudian ia memakan matanya sendiri.

Taishi Chi (Wu):
sukague.com
Taishi Ci (166 - 206 M) adalah perwira militer negara Dong Wu pada Zaman Tiga Negara di Tiongkok dulu. Pada awalnya Taishi Ci bekerja dibawah Liu Yao tetapi kemudian melanggar kesetiaannya setelah Liu Yao menolak untuk memperhatikan nasihat strategi yang diajukan oleh Taishi Ci, kemudian dia melarikan diri ke daerah tetangga. Taishi Ci melarikan diri ke daerah Dangyang, suatu posisi daerah militer yang strategis dan penting sejak zaman Sun Tzu, disana dia mengangkat dirinya sebagai gubenur.

Zhang Liao (Wei):
sukague.com
Zhang Liao adalah salah satu tokoh Tiongkok pada Zaman Tiga Negara. Pada awalnya Zhang Liao mengabdi pada Lu Bu. Setelah Kematian Lu Bu, Dia mengabdi pada Cao Cao. Dalam pertempuran di He Fei, Dia berhasil memukul mundur 100.000 pasukan Wu hanya dengan 800 prajurit. Dia ditakuti di berbagai tempat dan nama Zhang Liao disebutkan dapat langsung mendiamkan bayi yang sedang menangis.
Dia merupakan pemimpin dari semua jenderal Wei. Ketika Cao-Cao sedang menyerang Han zhong , ia ditugaskan untuk menjaga kota Wan untuk mencegah penyerangan Wu yang bertujuan untuk menyerang He Fei yang merupakan tempat perbekalan bagi Cao Cao yang sedang menyerang Liu Bei didaerah Han zhong. Zhang Liao juga termasuk salah satu jenderal yang paling setia seperti Xiahou Dun dan Xu Chu. Dalam pertempuran melawan Wu dia berhasil mengakibatkan terbunuhnya salah satu jenderal andalan Wu yaitu Taishi Chi. Dalam pertempuran melawan Wu juga akhirnya Zhang Liao gugur dalam peperangan karena terkena panah beracun.

Huang Zhong (Shu):
sukague.com
Huang Zhong (Hanzi:黃忠),bernama lengkap Huang Hansheng (黃漢升), seorang jendral dari Zaman Tiga Negara. Huang Zhong adalah salah satu dari Lima Jenderal Macan Shu Han

Gan Ning (Wu):
sukague.com
Gan Ning (?-222) adalah seorang jenderal Wu pada Zaman Tiga Negara. Gan Ning sebelumnya adalah seorang perompak. Ia menaruh berberapa bel di bajunya, sehingga musuh tahu kalau dia datang. Setelah menjadi perompak, ia direkrut menjadi bawahan Huang Zu dan Liu Biao. Saat Sun Quan menyerang Huang Zu, Gan Ning berhasil membunuh Ling Cao, salah satu jenderal bawahan Sun Quan sekaligus ayah dari Ling Tong. Hal ini yang membuat Ling Tong sempat dendam dan antipati terhadapnya. Setelah Huang Zu dikalahkan Yuan Shao, Gan Ning menjadi bawahan Yuan Shao. Zhou Yu dan Lu Meng sangat menyambutnya ke Wu. Jasanya juga dipakai dalam Pertempuran Chibi. Namun dia dibunuh oleh Sha Moke pada saat pertempuran Wu melawan Shu di pertempuran Yiling.

Selasa, 04 Desember 2012

Dokter yang menangani Diego Angkat Tangan

Lihat Foto
Diego Mendieta Meninggal Akibat Komplikasi Penyakit
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ade Rizal
TRIBUNNEWS.COM, SOLO -- Kepala Bagian Penyakit Dalam, Moewardi Prof Dr dr H Ahmad Guntur Hermawan SpPD - KPTI, FINASIM mengatakan, eks striker Persis Solo asal Paraguay, Diego Mendieta akibat komplikasi penyakit yang diidapnya.
Diego dirawat di RSUD Dr Moewardi sejak 27 November 2012 dan langsung ditangani oleh Kepala Bagian Penyakit Dalam, Moewardi Prof Dr dr H Ahmad Guntur Hermawan sendiri.
Berdasarkan pemeriksaan tim dokter, Diego didiagnosa terinveksi virus yang disebut Cytomegalovirus. "Dia sering mengeluh sakit di mata dan sakitnya terasa menembus sampai di bagian belakang kepala. Setelah kita scan ternyata memang ada virus penyakit yang menyerang sampai ke otak," terang Guntur, Selasa (4/12/2012).
Menurutnya, tak hanya terserang virus, saat diperiksa, diketahui bahwa ada jamur yang tumbuh di kerongkongan dan diduga hingga saluran pencernaan Diego. "Jamur ini bernama Candidiasis, dan inilah yang mebuat dia tidak doyan makan.
Virus dan jamur ini yang membuat daya tahan tubuhnya semakin melemah," terangnya. Kemungkinan, virus dan jamur tersebut sudah menginveksi tubuh Diego sejak lama, setidaknya dalam beberapa bulan terakhir.
Kondisi sang penggedor gawang itu semakin memburuk karena dokter juga mendiagnosa bahwa Diego positif mengidap Demam Berdarah Dengue (DBD). "Daya tahan tubuh yang semakin lemah, membuat banyak penyakit lain menyerang. Saat saya cek trombositnya rendah, terknyata benar dia juga terkena DBD," sambungnya.

Pemain yang bernama Diego Mendieta meninggal dunia

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Puthut Ami Luhur
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Kabar kematian mantan penyerang Persis Solo, Diego Mendieta, memicu keprihatinan banyak pelaku sepak bola.
Beberapa pemain di antaranya mantan kapten PSIM, Nova Zaenal dan pemain PSS Sleman, Anang Hadi, memasang foto bergambar Diego Mendieta yang sedang tersenyum.
Gambar Diego dilengkapi tulisan keinginan terakhir pemain asal Paraguay yang menghembuskan nafas terakhir, di RSD Moewardi Solo, Senin (3/12/2012).
Mereka memasang foto Diego sebagai gambar identitas akun BlackBerry Messenger. Beberapa di antaranya melengkapi dengan kata-kata atau mengirim broadcast messege, berisi keinginan terakhir Mendieta.
Berikutkeinginan terakhir Diego yang ditulis dengan tinta merah dan dipajang sebagai gambar identitas akun BlackBerry Messenger beberapa pemain serta pelaku sepak bola:
Gak minta gaji Full
Aku
Cuma minta tiket pesawat
Biar bisa pulang
Ketemu MAMAH
Dan
Mati di negara saya
RIP#Diego Mendieta

Senin, 03 Desember 2012

Timnas gagal melaju ke semi-final

Timnas Indonesia Gagal Melaju Ke Semifinal AFF Cup 2012

Posted by sanman | Minggu, Desember 02, 2012 | | 0 comments »
Timnas Indonesia akhirnya harus menyerah 0-2 atas timnas Malaysia di stadion Bukit Djalil, Malaysia. Dengan ini berarti timnas Indonesia gagal melaju ke babak semifinal. 2 Gol tersebut dicetak Malaysia di babak pertama menit ke 27 oleh Azammuddin bin Mohd Akil dan menit ke 30 oleh Mahali Jasuli. Masuknya Andik pada menit ke 35 juga tidak banyak membantu, karena lawan sudah mengenal karakter permainan Andik. Saya sebenarnya heran, kenapa Pelatih Nil Maizar mau menggunakan cara bermain yang sama ketika menang 1-0 atas Singapura beberapa hari yang lalu, dimana Andik disimpan sebagai "super sub", mirip pepatah "Keledai pun tidak akan jatuh di lubang yang sama".

Di babak ke dua, masuknya Tony Cussell dan Van Beukering, menambah jumlah pemain naturalisasi Belanda di kubu Indonesia, setelah sebelumnya sudah ada Raphael Mautimo dan Irfan bachdim. Timnas kali ini seolah ingin kembali ke era kejayaan "timnas Hindia Belanda" sewaktu tahun 1928-an. Pelatih rupanya lebih percaya kepada pemain "siap pakai" ketimbang pemain asli asal Indonesia. Padahal, kualitas dari pemain naturalisasi ini pun tidak spesial amat, karena hanya bermain di divisi 3 atau divisi amatir liga Belanda. Saya berandai-andai, apabila Diego Michiels tidak menjadi tersangka akibat kasus pemukulannya, pasti dia juga akan dimainkan sebagai bek kiri. Belum lagi kalau Cristian Gonzales, Victor igbonefo, dan beberapa pemain naturalisasi lain semua ikut dibawa, lengkaplah skuad "tentara bayaran" Indonesia.

Kebiasaan tim dalam bergantung kepada pemain asing, sebenarnya sudah mendarah daging dari level club (liga). Berhamburannya pemain asing dalam satu klub yang diizinkan hingga 5-6 orang itulah yang sebenarnya menghambat bibit-bibit muda kita muncul. Apalagi di barisan penyerang, rata-rata setiap klub ada 2-3 pemain striker asing. Akhirnya "buah" inilah yang di panen sekarang, dimana Indonesia hanya bisa menceploskan 3 gol sepanjang turnamen AFF Cup 2012 ini, dan tidak ada satu gol pun dari pemain berposisi striker.

Banyak juga yang beranggapan, kalau skud timnas kali ini memang "kurang dalam". Artinya, pelatih tidak punya pilihan/pelapis yang baik di semua lini. Tidak adanya pemain berpengalaman/punya caps banyak, seperti Firman Utina, Ahmad Bustomi, Hamka Hamzah, Syamsidar, dsb. Pemain yang ada sekarang rata-rata capsnya dibawah 10, dan itu sangat tidak baik apabila menghadapi turnamen-turnamen sarat gengsi seperti AFF Cup ini. Pemain-pemain tersebut, bukan karena tidak mau bergabung, tetapi karena tidak diizinkan untuk bergabung bersama timnas oleh klubnya masing-masing (saya rasa akibat diperintah oleh penguasa liga LSI, anda tahu kan siapa?) akibat dualisme kompetisi yang ada sekarang.

Timnas yang sekarang memang lagi sakit, dan itu tidak bisa ditutupi. Selama dualisme kompetisi ini tetap ada, kita tidak akan bisa menampilkan kekuatan timnas yang sesungguhnya. Lalu, siapa yang harus bertanggung jawab? PSSI? KPSI? Saya rasa mungkin sebaiknya pemerintah segera campur tangan saja, agar timnas Indonesia segera dibekukan oleh FIFA untuk sementara waktu agar semua cooling down sejenak untuk berpikir positif dan BELAJAR UNTUK MENGALAH...

Selasa, 27 November 2012

Unifersal Family


We Are Unifersal Family, Team KLC At Batam

CKM At Batam


My Team Dance At Vihara Duta Maitreya,Batam

With Friend at Vihara


With Friend AT Vihara

Batam


Me With Friend AT Monic KTV, Batam BCS

ALL MaitreyaWira Tanjung Pinang


Tim Basket : MaitreyaWira Basket League OF Tanjung Pinang

TKJ-XII






TKJ-XII ,,
Kelas paling Kreatif di sekolah SMK MaitreyaWira, TanjungPinang

 
 LOGO MAITREYAWIRA 

 

Blog iseng-iseng

Blog Ini Buat semua Teman-teman di manapun 
Karna blog ini hanya iseng-iseng aje di buat
Agar kita bisa saling mengenal satu sama lain